Selasa, 26 Mei 2015

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) KTSP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.    Identitas Sekolah
Nama Sekolah       :SMA PURNAMA PALANGKARAYA
Mata Pelajaran      :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester      : XI/I
Alokasi Waktu      : 2 x 40 menit
B.     Standar Kompetensi
1.      Memahami berbagai informasi dari sambutan atau khotbah dan wawancara.
C.    Kompetensi Dasar
1.2   Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
D.    Indikator
1.      Mampu menemukan pokok informasi dalam wawancara.
2.      Mampu merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
E.     Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat menemukan pokok informasi dalam wawancara.
2.      Siswa dapat merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
F.     Materi Pembelajaran
Merangkum Isi Pembicaraan dalam Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara dan orang yang diwawancarai atau biasannya disebut narasumber. Tujuan dilakukannya wawancara  untuk  memperoleh informasi dari narasumber. Dalam wawancara tersebut  dua pihak yang terlibat yaitu pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara adalah orang yang bertujuan untuk memperoleh informasi sedangkan orang yang diwawancarai adalah orang yang member informasi.
Ada dua cara untuk menulis hasil wawancara, yaitu bentuk tanya jawab dan uraian. Hasil wawancara dalam bentuk tanya jawab didahului dengan pengantar oleh pewawancara. Setelah kata pengantar, berikutnya adalah tannya jawab antara pewawancara dengan narasuber. Kadang disela teks tannya jawab itu, ada tambahan informasi tentang narasumber. Jawaban dari narasumber diuraikan dalam bentuk paragraf-paragraf ekspositif sehingga pembaca memperoleh informasi tentang sosok narasumber dan hal lain sesuai tujuan wawancara.
Seseorang pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.seseorang pewawancara harus menyususn beberapa pertanyaan. Untuk itu, perlu mempelajari hal-hal yang ingin ditanyakan dari buku atau bacaan. Jika perlu, seseorang pewawancara dapat berdiskusi dengan orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara juga dapat dilakukan untuk mencari data dalam suatu penelitian.
Persiapan  yang harus dilakukan oleh pewawancara antara lain.
1.      Menentukan Topik, topik harusnya cukup menarik.
2.      Berwawancara secara efektif dalam waktu yang terbatas, tapi tetap berlangsung dengan baik (kesepakatan waktu).
3.      Menyusun daftar pertanyaan.
4.      Menentukan tempat wawancara dengan narasumber
Sewaktu mewawancarai narasumber kita dapat mencatat pokok-pokoknya dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Orang-orang yang terlibat dalam wawancara terutama latar belakang kehidupan narasumber.
2.      Masalah utama yang dibicarakan.
3.      Gagasan-gagasan yang disampaikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pewawancara yang baik adalah pewawancara yang dapat menceritakan kembali secara ringkas isi wawancara yang telah dilakukannya. Rangkuman isi wawancara tersebut selanjutnya disampaikan kepada orang lain. Adapun penyampaian isi wawancara dapat mudah dipahami orang lain dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1.      Gunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami.
2.      Kutip pernyataan narasumber untuk mendukung hasil rangkuman.
3.      Bersikap objektif terhadap tanggapan yang disampaikan narasumber.
G.    Metode Pembelajaran
1.      Landasan teoritik         : Kooperatif
Siswa secara rutin dalam kegiatan pembelajaran bekerja sama dalam bentuk kelompok untuk saling membantu, menemukan dan memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Kelompok tersebut dibentuk dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar serta pada kegiatan penerapan pembelajaran yang dilaksanakan.
2.      Pendekatan                     : Konstruktivisme
Merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas siswadalam menyalurkan ide-ide baru yang diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Dalam pendekatan konstruktivisme peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1.      Strategi                              :  Pembelajaran kelompok/diskusi
2.      Metode                              :  Diskusi dan ceramah
3.      Model pembelajaran          :  Student teams Achievement Divisions (STAD)
H.    Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Eksplorasi (15 menit)
a)      Guru memberikan salam kepada siswa.
b)      Guru mengecek kehadiran siswa.
c)      Guru menyampaikan SK/KD.

Religius
Komunikatif
Elaborasi ( 60 menit) 
a)      Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok.
b)      Guru menyajikan pelajaran.
c)      Guru memberikan tugas kelompok kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.

Kreatif
mandiri
cermat
tanggung jawab
Konfirmasi (15 menit) 
a)      Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
b)      Guru memberikan evaluasi dengan memberikan soal.
c)      Guru mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam penutup.

Komunikatif
jujur
religius

I.       Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Sumber Belajar
Gunadi, Tateng. 2006. Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA  Kelas XI. Bogor: CV Arya Duta.
2.      Alat : Foto copy teks wawancara
J.      Penilaian
1.      Jenis tagihan: tes tertulis
2.      Bentuk tes      : postes
KKM : 2 + 2 + 3  x  100  =  78
                               9














Lampiran 1
Soal postes
Mata pelajaran             : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/semester            : XI (dua)/ I (satu)
Petunjuk umum :
1.      Tulislah nama, sekolah dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2.      Gunakan bulpoindengan tinta hitam atau biru.
Soal
1.      Sebutkan  pokok informasi dalam teks wawancara tersebut!
2.      Setelah  pokok informasi ditemukan. Buatlah rangkuman  isi pembicaraan dalam teks wawancara tersebut.












Lampiran 2
Pedoman jawaban postes
1)       Pokok  informasi yang terdapat dalam teks wawancara.
ü  Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang.
ü  Dari hasil penelitian hingga akhir tahun 2007  di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar.
ü  Menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan.
ü  Sungai Musi sangat menarik dan menantang.
ü  Pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah.

2)      Kesimpulan Wawancara
“Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Menurut hasil penelitian pada akhir tahun 2007  di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar yang kini mengalami penurunan  populasi yang akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan, Sungai Musi sangat menarik dan menantang sehingga pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dengan  melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah.”






Lampiran 3
Teks Wawancara
Seseorang wartawan sedang mewawancarai Eko Prianto, Peneliti Pada Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan Perikanan.
Wartawan        : “Apa yang melatarbelakangi anda melakukan riset tentang keberadaan ikan di sungai Musi?”
Eko Prianto     : “Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Ikan hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut menandakan tingkat penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat tinggi sehingga air laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
Wartawan        : “ Bagaimana hasil penelitian yang telah anda lakukan dengan tim Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan Perikanan?”
Eko Prianto     : “ Dari hasil penelitian hingga akhir tahun 2007  di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak, belida, botia, pongkot, punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis ikan tersebut semakin langka.”
Wartawan        : “Apa dampak penurunan penurunan ppulasi Ikan di Sungai Musi tersebut.”
Eko Prianto     : “Dalam ilmu ekologi, hilang atau menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan.”
Wartawan        : “Bagaimana pendapat anda tentang Sungai Musi
Eko Prianto     : “Menurut saya Sungai Musi sangat menarik dan menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati dua provinsi yakni Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra Selatan. Bahkan Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak jauh berbeda dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan. Misalnya di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak lebung, yakni suatu wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat setempat kepada individu  atau kelurahan untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
Wartawan        : “Apa harapan anda tentang masa depan Sungai Musi?”
Eko Prianto     : “Pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”
Wartawan        : “Terima kasih atas waktunya, Pak! Selamat siang.”
Eko Prianto     : “Terima kasih kembali. Selamat siang.”





















Lampiran 4
Rubrik penilaian Soal Postes (pedoman pengskoran)
Aspek yang dinilai
No
Unsur-unsur yang dinilai
Skor
1.





Siswa mampu menemukan 5 pokok informasi  dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 4 pokok informasi  dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 3 pokok informasi  dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 2 pokok informasi  dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 1 pokok informasi  dalam teks wawancara
Siswa tidak mampu menemukan pokok informasi dalam teks wawancara
100
80
60
40
20
0
2.


Siswa mampu membuat rangkuman dengan menggunakan 4 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan menggunakan 3 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan menggunakan 2 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan menggunakan 1 deskriptor
Siswa tidak mampu membuat rangkuman  isi pembicaraan dalam teks wawancara
100
75
50
25
0
Descriptor untuk membuat rangkuman informasi teks buku.
1.      Menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
2.      Semua karakter atau kata sifat dihilangkan.
3.      Menggunakan kata penghubung antar kalimat.
4.      Mempertahankan susunan gagasan asli.






                                                                                          Palangkaraya,   11 September 2013
                                                                                          Mahasiswa PPL
                                                                             
                                                                                          Maltus
                                                                                          AAB 110072


Mengetahui,
Dosen Pembimbing                                                                                   Guru Pamong


Idalaila, M.Pd                                                                                           Arnuhit TH. A.
NIP 19780914 200212 2 002                                                                                                                                                                                  
                                                     
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Noverina, SE
NIP 1973 0605 200604 2 007










RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.    Identitas Sekolah
Nama Sekolah       :SMA PURNAMA PALANGKARAYA
Mata Pelajaran      :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester      : XI/I
Alokasi Waktu      : 2 x 45 menit
B.     Standar Kompetensi
2. Mengungkakan secara lisan informasi hasil membaca dan wawancara.
C.    Kompetensi Dasar
2.2  menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu.
D.    Indikator
1.      Mampu menemukan topik dan tujuan utama dalam wawancara.
2.      Mampu menemukan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap  topik tertentu.
E.     Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat menemukan topik dan tujuan utama hasil wawancara.
2.      Siswa dapat menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap  topik tertentu.
F.     Materi Pembelajaran
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara dan orang yang diwawancarai atau biasannya disebut narasumber. Tujuan dilakukannya wawancara  untuk  memperoleh informasi dari narasumber. Dalam wawancara tersebut  dua pihak yang terlibat yaitu pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara adalah orang yang bertujuan untuk memperoleh informasi sedangkan orang yang diwawancarai adalah orang yang member informasi.
Seseorang pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.seseorang pewawancara harus menyususn beberapa pertanyaan. Untuk itu, perlu mempelajari hal-hal yang ingin ditanyakan dari buku atau bacaan. Jika perlu, seseorang pewawancara dapat berdiskusi dengan orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara juga dapat dilakukan untuk mencari data dalam suatu penelitian.
Persiapan  yang harus dilakukan oleh pewawancara antara lain.
1.      Menentukan Topik, topik harusnya cukup menarik.
2.      Berwawancara secara efektif dalam waktu yang terbatas, tapi tetap berlangsung dengan baik (kesepakatan waktu).
3.      Menyusun daftar pertanyaan.
4.      Menentukan tempat wawancara dengan narasumber
Sewaktu mewawancarai narasumber kita dapat mencatat pokok-pokoknya dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Orang-orang yang terlibat dalam wawancara terutama latar belakang kehidupan narasumber.
2.      Masalah utama yang dibicarakan.
3.      Gagasan-gagasan yang disampaikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pewawancara yang baik adalah pewawancara yang dapat menceritakan kembali secara ringkas isi wawancara yang telah dilakukannya. Rangkuman isi wawancara tersebut selanjutnya disampaikan kepada orang lain. Adapun penyampaian isi wawancara dapat mudah dipahami orang lain dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1.      Gunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami.
2.      Kutip pernyataan narasumber untuk mendukung hasil rangkuman.
3.      Bersikap objektif terhadap tanggapan yang disampaikan narasumber.
G.    Metode Pembelajaran
1.      Landasan teoritik         : Kooperatif
Siswa secara rutin dalam kegiatan pembelajaran bekerja sama dalam bentuk kelompok untuk saling membantu, menemukan dan memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Kelompok tersebut dibentuk dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar serta pada kegiatan penerapan pembelajaran yang dilaksanakan.
2.       Pendekatan                  :  Dialogis
Pembelajaran yang dialogis, bermakna dan menyenangkan pada dasarnya merupakan gabungan dua konsef pembelajaran yang bermakna dan konsep pembelajaran yang menyenangkan. Di antara ciri konsef pembelajaran yang bermakna adalah dialogis. Tujuannya adalah pembelajaran yang efektif , makna pembelajarannya harus bermakna dan menyenangkan. Lima komponen pembelajaran dialogis  adalah, Aktif, Konstruktif, Intensional, Autentik dan Kooperatif.
1.      Strategi                           :  Pembelajaran kelompok/diskusi
2.      Metode                           :  Diskusi dan ceramah
3.      Model pembelajaran       :  Studen Teams Achievement Division (STAD)
H.    Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Eksplorasi (15 menit)
a)      Guru memberikan salam kepada siswa.
b)      Guru mengecek kehadiran siswa.
c)      Guru menyampaikan SK/KD.

Religius
Komunikatif
Elaborasi ( 60 menit) 
a)      Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok.
b)      Guru menyajikan pelajaran.
c)      Guru memberikan tugas kelompok kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.

Kreatif
mandiri
cermat
tanggung jawab
Konfirmasi (15 menit) 
a)      Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
b)      Guru memberikan evaluasi dengan memberikan soal.
c)      Guru mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam penutup.

Komunikatif
jujur
religius
I.       Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Sumber Belajar
Gunadi, Tateng. 2006. Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA  Kelas XI. Bogor. CV Arya Duta.
2.      Alat : Foto copy teks wawancara
J.      Penilaian
1. Jenis tagihan: tes tertulis
2. Bentuk tes   : postes
KKM : 2 + 2 + 3  x  100  =  78
                   9
Lampiran 1
Soal postes
Mata pelajaran             : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/semester            : XI (dua)/ I (satu)
Petunjuk umum :
Soal
1.      Sebutkan topik dan tujuan utama yang terdapat dalam teks wawancara tersebut!
2.      Sebutkan  hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu!















Lampiran 2
Pedoman jawaban postes
1.      Topik utama pembicaraan : Degradasi sungai musi
Tujuan utama wawancara : Mencari solusi untuk pemulihan perairan sungai musi
2.      Tanggapan narasumber dalam wawancara.
a.        “Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Ikan hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut menandakan tingkat penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat tinggi sehingga air laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
b.       “ Dari hasil penelitian hingga akhir tahun 2007  di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak, belida, botia, pongkot, punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis ikan tersebut semakin langka.”
c.        “Dalam ilmu ekologi, hilang atau menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan.”
d.       “Menurut saya Sungai Musi sangat menarik dan menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati dua provinsi yakni Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra Selatan. Bahkan Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak jauh berbeda dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan. Misalnya di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak lebung, yakni suatu wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat setempat kepada individu  atau kelurahan untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
e.        “Pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”




Lampiran 3
Teks Wawancara
Seseorang wartawan sedang mewawancarai Eko Prianto, Peneliti Pada Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan Perikanan.
Wartawan        : “Apa yang melatarbelakangi anda melakukan riset tentang keberadaan ikan di sungai Musi?”
Eko Prianto     : “Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Ikan hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut menandakan tingkat penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat tinggi sehingga air laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
Wartawan        : “ Bagaimana hasil penelitian yang telah anda lakukan dengan tim Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan Perikanan?”
Eko Prianto     : “ Dari hasil penelitian hingga akhir tahun 2007  di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak, belida, botia, pongkot, punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis ikan tersebut semakin langka.”
Wartawan        : “Apa dampak penurunan penurunan ppulasi Ikan di Sungai Musi tersebut.”
Eko Prianto     : “Dalam ilmu ekologi, hilang atau menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan.”
Wartawan        : “Bagaimana pendapat anda tentang Sungai Musi
Eko Prianto     : “Menurut saya Sungai Musi sangat menarik dan menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati dua provinsi yakni Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra Selatan. Bahkan Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak jauh berbeda dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan. Misalnya di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak lebung, yakni suatu wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat setempat kepada individu  atau kelurahan untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
Wartawan        : “Apa harapan anda tentang masa depan Sungai Musi?”
Eko Prianto     : “Pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”
Wartawan        : “Terima kasih atas waktunya, Pak! Selamat siang.”
Eko Prianto     : “Terima kasih kembali. Selamat siang.”

















Lampiran 4
Rubrik penilaian Soal Prates (pedoman pengskoran)
Aspek yang dinilai
No
Unsur-unsur yang dinilai
Skor
1.

Siswa mampu mennyebutkan topik dalam teks wawancara
Siswa tidak mampu mennyebutkan topik dalam teks wawancara
100
0
Siswa mampu mennyebutkan tujuan utama dalam teks wawancara
Siswa tidak mampu mennyebutkan tujuan utama dalam teks wawancara
100
0
2.


Siswa mampu menyebutkan 5  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa mampu menyebutkan 4  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa mampu menyebutkan 3  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa mampu menyebutkan 2  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa mampu menyebutkan 1  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa tidak  mampu menyebutkan  tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
100
80
60
40
20
0

                                                                                         








                                                                                          Palangkaraya,   11 September 2013
                                                                                          Mahasiswa PPL
                                                                             
                                                                                          Maltus
                                                                                          AAB 110072


Mengetahui,
Dosen Pembimbing                                                                                   Guru Pamong


Idalaila, M.Pd                                                                                           Arnuhit TH. A.
NIP 19780914 200212 2 002                                                                                                                                                                                  
                                                     
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Noverina, SE
NIP 1973 0605 200604 2 007