RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.
Identitas
Sekolah
Nama Sekolah :SMA PURNAMA PALANGKARAYA
Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
B.
Standar
Kompetensi
1. Memahami
berbagai informasi dari sambutan atau khotbah dan wawancara.
C.
Kompetensi
Dasar
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
D.
Indikator
1. Mampu
menemukan pokok informasi dalam wawancara.
2. Mampu
merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
E.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
dapat menemukan pokok informasi dalam wawancara.
2. Siswa
dapat merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
F.
Materi
Pembelajaran
Merangkum
Isi Pembicaraan dalam Wawancara
Wawancara
adalah kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara dan orang yang
diwawancarai atau biasannya disebut narasumber. Tujuan dilakukannya wawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. Dalam
wawancara tersebut dua pihak yang
terlibat yaitu pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara adalah
orang yang bertujuan untuk memperoleh informasi sedangkan orang yang
diwawancarai adalah orang yang member informasi.
Ada
dua cara untuk menulis hasil wawancara, yaitu bentuk tanya jawab dan uraian. Hasil
wawancara dalam bentuk tanya jawab didahului dengan pengantar oleh pewawancara.
Setelah kata pengantar, berikutnya adalah tannya jawab antara pewawancara
dengan narasuber. Kadang disela teks tannya jawab itu, ada tambahan informasi
tentang narasumber. Jawaban dari narasumber diuraikan dalam bentuk paragraf-paragraf
ekspositif sehingga pembaca memperoleh informasi tentang sosok narasumber dan
hal lain sesuai tujuan wawancara.
Seseorang
pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi
dari orang yang diwawancarai.seseorang pewawancara harus menyususn beberapa
pertanyaan. Untuk itu, perlu mempelajari hal-hal yang ingin ditanyakan dari
buku atau bacaan. Jika perlu, seseorang pewawancara dapat berdiskusi dengan
orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara juga dapat
dilakukan untuk mencari data dalam suatu penelitian.
Persiapan
yang harus dilakukan oleh pewawancara
antara lain.
1. Menentukan
Topik, topik harusnya cukup menarik.
2. Berwawancara
secara efektif dalam waktu yang terbatas, tapi tetap berlangsung dengan baik
(kesepakatan waktu).
3. Menyusun
daftar pertanyaan.
4. Menentukan
tempat wawancara dengan narasumber
Sewaktu
mewawancarai narasumber kita dapat mencatat pokok-pokoknya dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini.
1. Orang-orang
yang terlibat dalam wawancara terutama latar belakang kehidupan narasumber.
2. Masalah
utama yang dibicarakan.
3. Gagasan-gagasan
yang disampaikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pewawancara
yang baik adalah pewawancara yang dapat menceritakan kembali secara ringkas isi
wawancara yang telah dilakukannya. Rangkuman isi wawancara tersebut selanjutnya
disampaikan kepada orang lain. Adapun penyampaian isi wawancara dapat mudah
dipahami orang lain dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1. Gunakan
bahasa yang baik dan mudah dipahami.
2. Kutip
pernyataan narasumber untuk mendukung hasil rangkuman.
3. Bersikap
objektif terhadap tanggapan yang disampaikan narasumber.
G.
Metode
Pembelajaran
1. Landasan
teoritik : Kooperatif
Siswa
secara rutin dalam kegiatan pembelajaran bekerja sama dalam bentuk kelompok
untuk saling membantu, menemukan dan memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
Kelompok tersebut dibentuk dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dan kegiatan belajar serta pada kegiatan penerapan
pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Pendekatan : Konstruktivisme
Merupakan
pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas
siswadalam menyalurkan ide-ide baru yang diperlukan bagi pengembangan diri
siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Dalam pendekatan konstruktivisme peran
guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Jadi
pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan yang lebih mengutamakan
pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1. Strategi
: Pembelajaran kelompok/diskusi
2. Metode
: Diskusi dan ceramah
3.
Model pembelajaran :
Student teams Achievement
Divisions (STAD)
H.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
|
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa
|
Eksplorasi (15
menit)
a)
Guru
memberikan salam kepada siswa.
b)
Guru
mengecek kehadiran siswa.
c)
Guru
menyampaikan SK/KD.
|
Religius
Komunikatif
|
Elaborasi ( 60
menit)
a)
Guru
meminta siswa untuk membentuk kelompok.
b)
Guru
menyajikan pelajaran.
c)
Guru
memberikan tugas kelompok kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok.
|
Kreatif
mandiri
cermat
tanggung
jawab
|
Konfirmasi (15
menit)
a)
Guru
bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
b)
Guru
memberikan evaluasi dengan memberikan soal.
c)
Guru
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam penutup.
|
Komunikatif
jujur
religius
|
I.
Sumber
dan Media Pembelajaran
1. Sumber
Belajar
Gunadi,
Tateng. 2006. Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XI. Bogor: CV Arya Duta.
2. Alat
: Foto copy teks wawancara
J.
Penilaian
1. Jenis
tagihan: tes tertulis
2. Bentuk
tes : postes
KKM : 2 + 2 + 3 x 100 = 78
9
Lampiran 1
Soal
postes
Mata
pelajaran : Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kelas/semester : XI (dua)/ I (satu)
Petunjuk
umum :
1. Tulislah
nama, sekolah dan tanggal pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Gunakan
bulpoindengan tinta hitam atau biru.
Soal
1. Sebutkan pokok
informasi dalam teks wawancara tersebut!
2. Setelah pokok informasi ditemukan. Buatlah
rangkuman isi pembicaraan dalam teks wawancara tersebut.
Lampiran 2
Pedoman jawaban postes
1) Pokok informasi yang terdapat dalam teks wawancara.
ü Pada
pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di
bawah Jembatan Ampera, Palembang.
ü Dari
hasil penelitian hingga akhir tahun 2007
di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar.
ü Menurunnya
populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem
perairan.
ü Sungai
Musi sangat menarik dan menantang.
ü Pemulihan
perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika
tunda maka degradasi Sungai Musi akan semakin parah.
2) Kesimpulan
Wawancara
“Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan hiu
bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Menurut
hasil penelitian pada akhir tahun 2007
di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan air tawar yang kini mengalami
penurunan populasi yang akan menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem perairan, Sungai Musi sangat menarik dan
menantang sehingga pemulihan perairan Sungai Musi harus segera dilakukan dengan
melibatkan semua pihak jika tunda maka
degradasi Sungai Musi akan semakin parah.”
Lampiran 3
Teks
Wawancara
Seseorang
wartawan sedang mewawancarai Eko Prianto, Peneliti Pada Balai Riset Perairan
Umum Departemen Kelautan dan Perikanan.
Wartawan : “Apa yang melatarbelakangi anda
melakukan riset tentang keberadaan ikan di sungai Musi?”
Eko
Prianto : “Pada pertengahan tahun 2006
ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera,
Palembang. Ikan hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut
menandakan tingkat penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat
tinggi sehingga air laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
Wartawan : “ Bagaimana hasil penelitian yang
telah anda lakukan dengan tim Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan
Perikanan?”
Eko
Prianto : “ Dari hasil penelitian
hingga akhir tahun 2007 di Sungai Musi
hidup 230 jenis Ikan air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak,
belida, botia, pongkot, punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis
ikan tersebut semakin langka.”
Wartawan : “Apa dampak penurunan penurunan
ppulasi Ikan di Sungai Musi tersebut.”
Eko
Prianto : “Dalam ilmu ekologi, hilang
atau menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem perairan.”
Wartawan : “Bagaimana pendapat anda tentang
Sungai Musi
Eko
Prianto : “Menurut saya Sungai Musi
sangat menarik dan menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati
dua provinsi yakni Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra
Selatan. Bahkan Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak
jauh berbeda dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber
kehidupan bagi masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan.
Misalnya di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak
lebung, yakni suatu wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat
setempat kepada individu atau kelurahan
untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
Wartawan : “Apa harapan anda tentang masa depan
Sungai Musi?”
Eko
Prianto : “Pemulihan perairan Sungai
Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka
degradasi Sungai Musi akan semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”
Wartawan : “Terima kasih atas waktunya, Pak!
Selamat siang.”
Eko
Prianto : “Terima kasih kembali.
Selamat siang.”
Lampiran 4
Rubrik penilaian Soal Postes (pedoman pengskoran)
Aspek yang dinilai
No
|
Unsur-unsur
yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
Siswa
mampu menemukan 5 pokok
informasi dalam teks wawancara
Siswa
mampu menemukan 4 pokok informasi dalam teks wawancara
Siswa
mampu menemukan 3 pokok
informasi dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 2 pokok informasi dalam teks wawancara
Siswa mampu menemukan 1 pokok informasi dalam teks wawancara
Siswa tidak mampu menemukan pokok
informasi dalam teks wawancara
|
100
80
60
40
20
0
|
2.
|
Siswa mampu membuat rangkuman dengan
menggunakan 4 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan
menggunakan 3 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan
menggunakan 2 deskriptor
Siswa mampu membuat rangkuman dengan
menggunakan 1 deskriptor
Siswa tidak mampu membuat rangkuman isi pembicaraan dalam teks wawancara
|
100
75
50
25
0
|
Descriptor
untuk membuat rangkuman informasi teks buku.
1. Menggunakan
kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
2. Semua
karakter atau kata sifat dihilangkan.
3. Menggunakan
kata penghubung antar kalimat.
4. Mempertahankan
susunan gagasan asli.
Palangkaraya, 11 September 2013
Mahasiswa
PPL
Maltus
AAB
110072
Mengetahui,
Dosen
Pembimbing Guru
Pamong
Idalaila,
M.Pd Arnuhit
TH. A.
NIP
19780914 200212 2 002
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Noverina, SE
NIP 1973 0605 200604 2 007
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.
Identitas
Sekolah
Nama Sekolah :SMA PURNAMA PALANGKARAYA
Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
B.
Standar
Kompetensi
2.
Mengungkakan secara lisan informasi hasil membaca dan wawancara.
C.
Kompetensi
Dasar
2.2 menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan
narasumber terhadap topik tertentu.
D.
Indikator
1. Mampu menemukan topik dan tujuan utama dalam
wawancara.
2. Mampu
menemukan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu.
E.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
dapat menemukan topik dan tujuan utama hasil wawancara.
2. Siswa
dapat menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu.
F.
Materi
Pembelajaran
Wawancara
adalah kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara dan orang yang
diwawancarai atau biasannya disebut narasumber. Tujuan dilakukannya wawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber. Dalam
wawancara tersebut dua pihak yang
terlibat yaitu pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara adalah
orang yang bertujuan untuk memperoleh informasi sedangkan orang yang
diwawancarai adalah orang yang member informasi.
Seseorang
pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi
dari orang yang diwawancarai.seseorang pewawancara harus menyususn beberapa
pertanyaan. Untuk itu, perlu mempelajari hal-hal yang ingin ditanyakan dari
buku atau bacaan. Jika perlu, seseorang pewawancara dapat berdiskusi dengan
orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara juga dapat
dilakukan untuk mencari data dalam suatu penelitian.
Persiapan yang harus dilakukan oleh pewawancara antara
lain.
1. Menentukan
Topik, topik harusnya cukup menarik.
2. Berwawancara
secara efektif dalam waktu yang terbatas, tapi tetap berlangsung dengan baik
(kesepakatan waktu).
3. Menyusun
daftar pertanyaan.
4. Menentukan
tempat wawancara dengan narasumber
Sewaktu
mewawancarai narasumber kita dapat mencatat pokok-pokoknya dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini.
1. Orang-orang
yang terlibat dalam wawancara terutama latar belakang kehidupan narasumber.
2. Masalah
utama yang dibicarakan.
3. Gagasan-gagasan
yang disampaikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pewawancara
yang baik adalah pewawancara yang dapat menceritakan kembali secara ringkas isi
wawancara yang telah dilakukannya. Rangkuman isi wawancara tersebut selanjutnya
disampaikan kepada orang lain. Adapun penyampaian isi wawancara dapat mudah
dipahami orang lain dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1. Gunakan
bahasa yang baik dan mudah dipahami.
2. Kutip
pernyataan narasumber untuk mendukung hasil rangkuman.
3. Bersikap
objektif terhadap tanggapan yang disampaikan narasumber.
G.
Metode
Pembelajaran
1. Landasan
teoritik : Kooperatif
Siswa
secara rutin dalam kegiatan pembelajaran bekerja sama dalam bentuk kelompok
untuk saling membantu, menemukan dan memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
Kelompok tersebut dibentuk dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dan kegiatan belajar serta pada kegiatan penerapan
pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Pendekatan :
Dialogis
Pembelajaran
yang dialogis, bermakna dan menyenangkan pada dasarnya merupakan gabungan dua
konsef pembelajaran yang bermakna dan konsep pembelajaran yang menyenangkan. Di
antara ciri konsef pembelajaran yang bermakna adalah dialogis. Tujuannya adalah
pembelajaran yang efektif , makna pembelajarannya harus bermakna dan
menyenangkan. Lima komponen pembelajaran dialogis adalah, Aktif, Konstruktif, Intensional, Autentik dan Kooperatif.
1. Strategi
: Pembelajaran kelompok/diskusi
2. Metode
: Diskusi dan ceramah
3. Model
pembelajaran : Studen Teams Achievement Division (STAD)
H.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
|
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa
|
Eksplorasi (15
menit)
a)
Guru
memberikan salam kepada siswa.
b)
Guru
mengecek kehadiran siswa.
c)
Guru
menyampaikan SK/KD.
|
Religius
Komunikatif
|
Elaborasi ( 60
menit)
a)
Guru
meminta siswa untuk membentuk kelompok.
b)
Guru
menyajikan pelajaran.
c)
Guru
memberikan tugas kelompok kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok.
|
Kreatif
mandiri
cermat
tanggung
jawab
|
Konfirmasi (15
menit)
a)
Guru
bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
b)
Guru
memberikan evaluasi dengan memberikan soal.
c)
Guru
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam penutup.
|
Komunikatif
jujur
religius
|
I.
Sumber
dan Media Pembelajaran
1. Sumber
Belajar
Gunadi,
Tateng. 2006. Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XI. Bogor. CV Arya Duta.
2. Alat
: Foto copy teks wawancara
J.
Penilaian
1.
Jenis tagihan: tes tertulis
2.
Bentuk tes : postes
KKM : 2 + 2 + 3 x 100 = 78
9
Lampiran 1
Soal
postes
Mata
pelajaran : Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kelas/semester : XI (dua)/ I (satu)
Petunjuk
umum :
Soal
1. Sebutkan
topik dan tujuan utama yang terdapat dalam teks wawancara tersebut!
2. Sebutkan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber
terhadap topik tertentu!
Lampiran 2
Pedoman jawaban postes
1.
Topik
utama pembicaraan : Degradasi sungai musi
Tujuan utama
wawancara : Mencari solusi untuk pemulihan perairan sungai musi
2.
Tanggapan
narasumber dalam wawancara.
a. “Pada pertengahan tahun 2006 ditemukan ikan
hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Ikan
hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut menandakan tingkat
penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat tinggi sehingga air
laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
b. “ Dari hasil penelitian hingga akhir tahun
2007 di Sungai Musi hidup 230 jenis Ikan
air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak, belida, botia, pongkot,
punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis ikan tersebut semakin
langka.”
c. “Dalam ilmu ekologi, hilang atau menurunnya
populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem
perairan.”
d. “Menurut saya Sungai Musi sangat menarik dan
menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati dua provinsi yakni
Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra Selatan. Bahkan
Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak jauh berbeda
dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber kehidupan bagi
masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan. Misalnya di kabupaten
Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak lebung, yakni suatu
wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat setempat kepada
individu atau kelurahan untuk mengambil
ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
e. “Pemulihan perairan Sungai Musi harus segera
dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka degradasi Sungai Musi akan
semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”
Lampiran 3
Teks
Wawancara
Seseorang
wartawan sedang mewawancarai Eko Prianto, Peneliti Pada Balai Riset Perairan
Umum Departemen Kelautan dan Perikanan.
Wartawan : “Apa yang melatarbelakangi anda
melakukan riset tentang keberadaan ikan di sungai Musi?”
Eko
Prianto : “Pada pertengahan tahun 2006
ditemukan ikan hiu bermain di sungai Musi, persisnya di bawah Jembatan Ampera,
Palembang. Ikan hiu habitatnya bukan di air tawar. Peristiwa tersebut
menandakan tingkat penurunan muka air Sungai Musi saat musim kemarau sangat
tinggi sehingga air laut mampu bergerak masuk hingga mencapai 80-an km.”
Wartawan : “ Bagaimana hasil penelitian yang
telah anda lakukan dengan tim Balai Riset Perairan Umum Departemen Kelautan dan
Perikanan?”
Eko
Prianto : “ Dari hasil penelitian
hingga akhir tahun 2007 di Sungai Musi
hidup 230 jenis Ikan air tawar. Ikan itu antara lain adalah arwana perak,
belida, botia, pongkot, punting hanyut, dan sengarak. Namun sayang banyak jenis
ikan tersebut semakin langka.”
Wartawan : “Apa dampak penurunan penurunan
ppulasi Ikan di Sungai Musi tersebut.”
Eko
Prianto : “Dalam ilmu ekologi, hilang
atau menurunnya populasi suatu jenis ikan akan menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem perairan.”
Wartawan : “Bagaimana pendapat anda tentang
Sungai Musi
Eko
Prianto : “Menurut saya Sungai Musi
sangat menarik dan menantang. Menarik, sebagai berikut sungai tersebut melewati
dua provinsi yakni Bengkulu dan Sumatra Selatan serta membelah wilayah Sumatra
Selatan. Bahkan Sungai Musi memiliki Sembilan anak sungai yang lebarnya tidak
jauh berbeda dengan sungai induk. Menantang karena Sungai Musi menjadi sumber
kehidupan bagi masyarakat, kini menghadapi sejumlah masalah lingkungan.
Misalnya di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkembang tradisi lelang lebak
lebung, yakni suatu wilayah perairan umum tertentu yang dilelang masyarakat
setempat kepada individu atau kelurahan
untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya demi penddapatan asli daerah.”
Wartawan : “Apa harapan anda tentang masa depan
Sungai Musi?”
Eko
Prianto : “Pemulihan perairan Sungai
Musi harus segera dilakukan dan melibatkan semua pihak jika tunda maka
degradasi Sungai Musi akan semakin parah. Kelak semuanya hanya tinggal cerita.”
Wartawan : “Terima kasih atas waktunya, Pak!
Selamat siang.”
Eko
Prianto : “Terima kasih kembali.
Selamat siang.”
Lampiran 4
Rubrik
penilaian Soal Prates (pedoman pengskoran)
Aspek
yang dinilai
No
|
Unsur-unsur
yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
Siswa mampu mennyebutkan topik dalam
teks wawancara
Siswa tidak mampu mennyebutkan topik dalam
teks wawancara
|
100
0
|
Siswa mampu mennyebutkan tujuan utama
dalam teks wawancara
Siswa tidak mampu mennyebutkan tujuan utama
dalam teks wawancara
|
100
0
|
|
2.
|
Siswa
mampu menyebutkan 5 tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa
mampu menyebutkan 4 tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa
mampu menyebutkan 3 tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa
mampu menyebutkan 2 tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa
mampu menyebutkan 1 tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
Siswa tidak mampu menyebutkan tanggapan narasumber dalam teks wawancara.
|
100
80
60
40
20
0
|
Palangkaraya, 11 September 2013
Mahasiswa
PPL
Maltus
AAB
110072
Mengetahui,
Dosen
Pembimbing Guru
Pamong
Idalaila,
M.Pd Arnuhit TH.
A.
NIP
19780914 200212 2 002
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Noverina, SE
NIP 1973 0605 200604 2 007